Thursday, December 1, 2011

Spongebob Squarepants ft. Plankon - F.U.N Lyrics

Artist: Spongebob Squarepants
Song: F.U.N
Album: Original Theme Highlights

Lyrics:

Spongebob:
It's not about winning, it's about fun!

Plankton:
What's that?

Spongebob:
Fun is when you... sorta like.... fun is about... What is fun? Here. Let me spell it for you.

Chorus: Spongebob

F is for friends who do stuff together
U is for you and me
N is for anywhere and anytime at all
Down here in the deep blue sea

Plankton:
F is for fire burning the whole town!
U is for uranium...... bombs
N is for no survivors!

Spongebob:
Plankton! Those things aren't what fun is all about! Do it like this!

Spongebob:
F is for friends who do stuff together

Plankton, interrupting:
No! That's completely idiotic!

Spongebob:
Here, let me help you.

Chorus, Spongebob:
F is for friends who do stuff together
U is for you and me, try it!

Plankton finish:
N is for anywhere and anytime at all
Down here in the deep blue sea!

Plakton:
Wait. I don't understand this. I feel all tingley inside. Should we stop?

Spongebob:
No! That's how you're supposed to feel!

Plankton:
Well, I like it. Let's do it again!

Spongebob and Plankton:
F is for frolick through all the flowers
U is for ukelele
N is for nose-picking, cherry gum and sand licking
Here with my best buddy!

(Laughter)
Read More >>

Wednesday, 30 November 2011 (DO NOT READ THIS)

1.. 2.. 3.. GO !


This is the worst day this week !!


First, the schedule (I mean a particular subject teachers). It's about the Biology, English, Counseling, Citizenship, and the Indonesian language. Hufft.


Second, all subjects did EXAM! (except for Counselling) and I didn't study last night.

Third, all of it is incredibly hard exam!

Fourth, I discovered a fact that night! I was so nervous. but, never mind. it's just joke-_-

And now, I'm starting to like get a little weird-_- don't know why.. Haha..

_THE END_
Read More >>

Sunday, November 27, 2011

10 Teori Tentang Segitiga Bermuda

Asal kata Segitiga Bermuda, seperti yang kita sebut hari ini, diciptakan oleh penulis Vincent Gaddis pada tahun 1964 ketika ia menulis sebuah cerita sampul untuk majalah Argosy tentang menghilangnya Penerbangan 19 secara misterius. Juga dikenal sebagai 'Segitiga Setan' atau 'Pulau Setan',

Menurut banyak ilmuwan hari ini, bagaimanapun batas-batas misteri itu didefinisikan antara fantasi dan fiksi. Segitiga Bermuda sangat dikenal sebagai tempat dimana kapal-kapal dan pesawat telah menghilang secara lebih misterius , tapi mengapa?


Berikut adalah sepuluh alasan yang banyak diyakini orang tentang Segitiga Bermuda dengan reputasi sebagai pusat cerita misteri, seperti tentang penculikan mahluk asing, kapal hantu, monster laut, portal waktu, dan kegilaan serta kekacauan lainnya.

10. Sisa teknologi dari kota Atlantis yang hilang



Dari berbagai klaim tentang Segitiga Bermuda, salah satu dugaan adalah bahwa tempat itu adalah lokasi kota Atlantis yang hilang. Edgar Cayce meramalkan bahwa pada tahun 1968 arkeolog akan menemukan pintu masuk ke kota Atlantis tenggelam di dekat Bimini di Segitiga Bermuda.

Pada saat itu batu yang membentuk dinding ditemukan terbenam secara disengaja di sebuah pulau di Bahama dan banyak yang beranggapan ini adalah bukti dari kota Atlantis yang hilang.

Menurut legenda, kota Atlantis mempunyai pembangkit energi dari kristal dimana sampai hari ini masih mengirimkan gelombang energi, karena lokasi kristal yang terkubur di bawah laut yang menyebabkan kapal dan pesawat akan terganggu pada peralatan navigasinya.

Teori konspirasi hari ini juga berspekulasi tentang sebuah pangkalan militer di bawah air yang dikenal sebagai Underwater Area 51, salah satu alasan untuk misteri di Segitiga Bermuda.

9. Mesin Waktu

Teori ini masuk di nomor 9 karena kurangnya bukti yang serius. Beberapa laporan mengatakan bahwa sebanyak 1.000 jiwa telah hilang dalam 500 tahun terakhir dan bahwa lebih dari 50 kapal dan 20 pesawat telah hilang dalam 1 abad terakhir.

Angkatan Laut AS dan Coast Guard mengatakan ada bukti kegiatan yang tidak biasa di daerah tersebut. Lalu apakah ada hubungannya dengan perjalanan waktu?

Dugaan ini masih luas beredar di kalangan masyarakat dunia. Namun, ada yang berpikir Segitiga Bermuda memiliki 'lubang biru' dianggap sisa-sisa lubang cacing dimana alien lintas dimensi melakukan perjalanan ke Bumi.

8. Penculikan Oleh Alien

Teori Penculikan Alien di segitiga bermuda ada di nomor 8 karena teori itu begitu populer namun sepertinya tidak mungkin. Kecelakaan 'misterius' di daerah itu meningkat pada tahun 1967 dengan press release oleh National Geographic Society merinci fenomena aneh di dalam dan sekitar Segitiga.

Tentu saja penculikan alien bukan dugaan, tapi orang-orang segera mulai mengisi kekosongan dengan penjelasan seperti alien mengganggu peralatan navigasi untuk menculik orang.

Kabut psikedelik tahun enam puluhan mulai diangkat sebagai isu saat orang-orang pindah ke 70-an, tetapi gagasan alien berlanjut lama setelah tahun 60-an menjadi memori transendental.

Sebuah pencarian besar di darat dan laut dilakukan untuk menemukan 5 torpedo bomber Angkatan Laut yang menghilang saat melakukan penerbangan rutin serta pesawat penyelamat yang hilang setelah dikirim untuk mencari kru yang hilang.

Penerbangan 19 terdiri dari 13 awak, dan sampai sekarang korban dan puing-puing pesawat tidak pernah diketemukan, termasuk pesawat penyelamat yang terdiri dari 14 orang lainnya yang bermaksud menjadi tim pencari.

7. Serangan yang disengaja untuk menghancurkan

Jauh lebih masuk akal, meski jauh lebih tragis, adalah serangan yang disengaja untuk penghancuran..
Meskipun dalam penerbangan 19 tadi, tidak ada bukti untuk dugaan bahwa pesawat hilang karena serangan yang disengaja, banyak yang percaya ini adalah alasan bagi banyak pesawat dan kapal hilang lainnya di daerah Segitiga Bermuda.

Tindakan penghancuran sengaja mencakup tindakan perang dan pembajakan. Catatan dalam file musuh selama Perang Dunia telah mendokumentasikan banyak kerugian, dan orang-orang yang tidak tercatat, banyak yang diasumsikan telah tenggelam oleh salah satu perampok permukaan atau kapal selam.

Pembajakan oleh Bajak laut, perompak, atau bahkan penyelundup obat bius. Sampai hari ini banyak catatan peristiwa tentang hilangnya kapal karena pembajakan di laut terbuka meskipun Kapten Blackbeard si bajak laut legendaris itu sudah lama tiada

6. Gas Metan

Salah satu Penjelasan tentang segitiga bermuda sebagai laut pemangsa misterius adalah Gas Metan. Teori ini telah difokuskan pada kehadiran bidang besar gas alami yang disebut metana.

Percobaan laboratorium telah membuktikan bahwa gelembung metana memang bisa menenggelamkan kapal dengan mengurangi kepadatan dari air dengan puing-puing dasar laut dan busa yang sangat mungkin untuk naik ke permukaan untuk kemudian dengan cepat menggulingkan kapal.

Teori ni memiliki bukti tambahan dengan peristiwa letusan 'gunung lumpur' yang dapat menghasilkan air berbusa yang tidak lagi mampu memberikan daya apung yang memadai untuk kapal, menyebabkan mereka tenggelam sangat cepat tanpa peringatan.

Telah diketahui dari percobaan bahwa gas metana juga dapat mempengaruhi pesawat serta kapal. Publikasi oleh USGS menjelaskan tentang persediaan besar hidrat bawah laut di seluruh dunia.

Tetapi menurut dokumen lainnya, tidak ada rilis besar gas yang diyakini telah terjadi di Segitiga Bermuda selama 15.000 tahun terakhir.

5. Medan Magnet

Kecelakaan aneh di Segitiga Bermuda telah dikaitkan dengan bukti masalah kompas dan navigasi, membuat bidang geomagnetik sebagai kasus nyata, dan teori masuk akal untuk penghilangan yang terjadi di Bermuda.

Masalah dengan peralatan magnetik dari medan geomagnetik adalah 5 dari sepuluh alasan utama Segitiga Bermuda menjadi begitu membingungkan.

Banyak teori bahwa ada anomali magnetik di daerah tersebut dan bahwa wilayah ini termasuk salah satu dari hanya dua tempat di bumi di mana kutub utara dan magnet utara membujur yang dapat menhasilkan bervariasi hasil pada peralatan navigasi.

Dalam kaitannya dengan teori 'kabut elektronik' oleh Rob MacGregor dan Bruce Gernon, badai elektromagnetik yang kuat dari dalam bumi menembus ke permukaan dan datang ke atmosfir, lalu meninggalkan kabut di belakangnya.

4. Variasi Arus Teluk

Arus Teluk hampir seperti sebuah sungai dalam laut yang berasal dari Teluk Meksiko dan mengalir melalui Selat Florida ke Atlantik Utara.

Ini mencakup 40 sampai 50 mil luas wilayah dan dapat membawa puing-puing hingga kecepatan permukaan 5,6 mil per jam untuk 2-4 simpul arus dan hal ini tergantung pada pola cuaca.

Arus Teluk dapat dengan mudah memindahkan pesawat atau kapal tentunya, dan selanjutnya, Segitiga Bermuda termasuk sebagai beberapa palung laut terdalam di dunia, yang terdalam mendekati hampir 10.000 meter di bawah laut.

Kapal tetap sangat mungkin ditelan oleh laut ke parit jika tidak oleh arus. Tanpa diduga gelombang tinggi juga telah dilaporkan hingga delapan puluh meter di luar Arus Teluk, menambah sulitnya mencari kapal dan pesawat hilang di laut

3. Gelombang dan Perubahan Cuaca yang Cepat 

Badai Karibia Atlantik menghasilkan cuaca tak terduga dan pusaran air dalam area Segitiga Bermuda menjadi salah satu penyebab terbesar misteri lenyapnya kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda.

Menurut Norman Hooke yang bekerja untuk Lloyd's Maritime Information Services di London, "Semua kecelakaan hanya akibat cuaca yang buruk."

Badai destruktif di daerah tersebut terdokumentasi dengan baik begitu juga dengan gelombang besar yang tiba-tiba menenggelamkan kapal. Penelitian satelit terbaru telah membuktikan satu gelombang tunggal mencapai setinggi 80 kaki atau lebih tinggi di daerah laut terbuka.

2. Human Error 

Disorientasi spasial dan kebingungan sensorik, jarang dilakukan pilot tetapi menjadi alasan yang nyata untuk kecelakaan pesawat terbang (87 % disebabkan human eror). Juga fakta bahwa Segitiga Bermuda menjadi daerah yang ramai lalu lintasnya, daripada di daerah lain, menyebabkan kecelakaan lebih banya terjadi.

Kesalahan manusia kemungkinan besar nomor satu yang menjadi penyebab kematian di bermuda tapi ada sesuatu yang lebih besar yang mungkin yang menjadi penyebab dari segala spekulasi.

1. Mitos dan Ramalan

Satu-satunya penjelasan adalah tidak ada penjelasan, Segitiga Bermuda didasarkan pada takhayul oleh imajinasi manusia abad ke-20 menjadi kecenderungan banyak orang condong percaya pada misteri di segitiga bermuda

Sebagai contoh kita akan mengambil klaim tua tentang dongeng pelaut, legenda dan bahkan catatan oleh Christopher Columbus pada daerah tersebut memiliki, "Lampu aneh yang menari-nari di cakrawala, api di langit dan kompas aneh," dan tambahan-tambahan lainnya yang memperindah dan menambah misteri.

Hari ini diyakini bahwa apa yang Columbus amati sebagai api yang menari-nari ternyata adalah ulah suku primitive Taino yang sedang memasak / menyalakan api di atas kano mereka di dekat pantai.

Pembacaan kompas yang kacau karena adanya salah perhitungan dari gerakan bintang tertentu, dan api di langit itu sebenarnya adalah meteor jatuh ke bumi yang mudah dilihat saat di laut.

Menurut Kamus skeptis, banyak bencana yang diklaim telah terjadi di daerah itu sebenarnya tidak terjadi di Segitiga Bermuda dan misteri sebenarnya adalah mengapa segitiga Bermuda bisa dianggap sebagai Laut yang misterius.

Hari ini meskipun daya pikat misteri di segitiga bermuda telah terungkap dan dipatahkan oleh banyak penjelasan ilmiah oleh peneliti dan ilmuwan yang kredibel di bidangnya, namun cerita misteri tentang Bermuda tetap ada di hati banyak orang. Mungkin karena orang membutuhkan sekedar mitos fiksi untuk sisi imajinasi manusia yang tak terbatas
Read More >>

Curcol-an gue.

Oke. Hari ini gue dapet hadiah masalah. Temen gue minta contoh tugas sama gue dengan cara copy-in tugas gue terus paste-in ke dia. Tapi gue ga mau. Secara, tugas itu udh gue bikin cape-cape, eh dia minta dengan segampang itu ! Garis bawahi SEGAMPANG ITU !!  karena gak gue kasih, dia marah sama gue.. Intinya, gara-gara itu gue jadi, yah.. Semacam gajelas gitu deh..

Klimaksnya..

Gue minta maaf sama dia. Dan gue juga udah kasih contoh tugas yang dia minta. Tapi, apa jawabannya ? "Berisik ah lo!" "Bodo" "Ini chat yang terakhir!" Gimana ga aneh coba? *oke gue ga jelas maksudnya*


ABIS ITU..

Gue punya jadwal minum obat siang. Begitu gue selesai makan siang, gue ke ruang makan buat ngambil obat. DAN, lo tau apa ? ITU BUKAN OBAT PUNYA GUE !! Begitu gue liat di kotak obatnya, taunya itu punya adek gue ! gue langsung SHOCK! gimana enggak? Obatnya tumpah ke baju gue pas gue tuang ke sendok. (Obatnya sirup) Gue udah masukin sendoknya ke mulut. DAN, gue baru tau kalo itu bukan obat gue pas udah hampir gue telen.. (Ihh waw..)


SEKIAN..
Read More >>

Saturday, November 26, 2011

Happy Islamic New Year!

Sekarang tuh hari tahun barunya umat islam.. gak tau yah ? parah banget.. ckckck. cukup deh itu aja yg bisa gue ucapin.. Sekali lagi..


free glitter text and family website at FamilyLobby.com
free glitter text and family website at FamilyLobby.com
Read More >>

Friday, November 25, 2011

Sesuatu..

Yak, sebenernya gue itu salah satu anak SMPN 111 Jakarta. Dan, gue mau kalian kenal peliharaan temen gue (buat apa coba). Kalo bareng mereka itu bagaikan terbang sama paus akrobatis menuju rasi bintang paling manis. (lho ?). Mulai aja deh perkenalannya. Cuma gue bingung mau ngenalin temen gue yang mana, abis kebanyakan sih. ups. Temen-temen yang ada di bawah ini harap perkataan tadi tidak usah dimakan dimasukin ke idung hati. Soalnya, semua ini hanyalah fiktif belaka, apa bila ada kesamaan nama, tokoh, peristiwa, dan lain-lain itu hanyalah sebuah kebetulan. Eh, bukan-bukan, ini cuma buat iseng-ising aja. Sebenernya, kalian tetep de bes deh..

Udah cukup dulu lah ngoceh ga jelasnya itu. Gue mau mulai. Oke, 1.. 2.. 3..

"Dek, jangan bengong disitu!" <== Aduh ini tukang jualan ganggu aja deh..

Kembali ke pokok permasalahan. Gue belom ngerjain tugas Bahasa Indonesia! mana minggu depan di kumpulin lagi.. Aduuh gimana nih ?! Mesti ngapain gue?

Eh, salah lagi. Oke, kali ini gue beneran serius.. Dan ini lah beberapa temen sd gue temen smp gue lo liat nih ! *gaya gaya marshanda*

1. Dian Rivia H <ID twitter : @DianRiviaaa>

Cocok kan ? Yang cewek itu Dian.. Kalo yang cowok itu Iqbaal..

Yang ini sih temen sebangku gue. Kadang-kadang gue panggil Dayen. Entah Dayen itu dari siapa. gue lupa. Mungkin itu pelafalan inggrisnya Dian.. Gue kenal dia dulu pas kelas VII. dia penyuka Coboy Junior! Terutama Iqbaal.. Tiba-tiba gue akrab sama dia dan entah kenapa gue jadi akrab sama dia yang itu ga usah dibahas lagi!. Cukup sekian tentang diannya! Next.

2. Nisrina Nurul F <ID twitter : @Niserious>


ini Ninis dkk. Ninis yang pake kerudung..
Yang ini, gue lupa kenal kapan.. Yang jelas, kelas 8 ini tiba-tiba gue jadi deket sama Ninis.. yang pasti anak ini RANDOM abis! Kadang-kadang ninis dipanggil nyinyis sama temen sekelas.. Gak tau deh itu kenapa. Ninis punya EX-BF, dia sempet ga bisa move on. tapi, alhamdulillah yah.. Sekarang udah move on. gue doain semoga ninis cepet jadian. Gue pernah berantem ama nyinyis.. Tapi itu cuma BOONGAN garis bawahi BOONGAN. Cukuplah tentang ninis. NEXT!


3. Bayu Indra P <ID twitter : @DragonBayu>


Bayu yang baju kuning :o


Dulu gue ga akrab sama Bayu.. Tapi, semenjak kelas 8 dan dia duduk di belakang gue, gue jadi sering di cengin ama bayu ! dan itu, sekarang udah ga berlaku! Soalnya sekarang udah rolling ! Yippie! Terlepas dari cengan bayu! Bayu itu udah ada yang punya.. Cuma dia pelit ga mau ngasih tau gue siapa orangnya.. Dan satu lagi, bayu itu orangnya PINTER, NGESELIN tapi ASIK! oke. segitu aja buat bayu. Next!

4. Nabilah Sekar U <ID twitter : gue gatau>


Sekar (yang make kerudung+megang balon ungu) and her friend tika


Gue pernah ilfeel sama yang satu ini waktu kelas 7 gak penting sih cuma gara-gara dia pakesepatu pink wkwk Jujur banget gue yak? Tapi, gue emang udah jujur sih sama Sekar. Sekar itu punya bola yang dia bilang KARDUS! Udah jelas-jelas Bola, masih dibilang KARDUS! Eh, tunggu dulu.. itu ada sebabnya.. Kardus itu singkatan nama dia dan pacarnya,, UPS.Sekarang gue akrab ama Sekar entah kenapa. Mungkin karena kita eskul PMR bareng kali ya.. Gak tau deh..


Oke, segini aja dulu. gue bingung temen cowok yang mana lagi yang mau ditulis. Sejauh ini, cuma bayu yang bikin gue STRESS JUJUR. Thanks banget Bay atas segala sesuatunya itu!

Kapan-kapan gue lanjutin lagi.

Signed,


Read More >>

Hanya 18 Bulan

Written by : Zubaidah Ida


Seandainya aku bisa memenuhi permintaan ayah, pasti aku akan mengubah kelaminku semasa di kandungan ibu. Sehingga ayah tak perlu memperlakukanku seperti itu. Tapi, aku tak punya daya apa-apa. Semuanya terjadi secara magic kun fayakun atas kehendak-Nya. Aku tetap terlahir sebagai seonggok daging hawa yang telah tertulis rejeki, jodoh dan kematianku di semester kehamilan tujuh bulan ibuku.


Tapi, ternyata garis hidupku hanya berlaku di masa pertumbuhanku beranjak 18 bulan. Ku tatapi sendiri, tubuhku yang telanjang halus nan kuning langsat, kini semuanya membiru dan memucat. Sekumpulan orang aneh tengah mengerubungiku. Entah berapa jumlahnya, karena aku tak tahu apa-apa, apa yang sedang mereka lakukan terhadap tubuhku. Sungguh nol persen, aku benar-benar tak mengerti. Biar jelas, akan ku beri tahu gambarannya, penampilan mereka memakai baju putih lengan pendek, hanya mata mereka yang terlihat, bagian permukaan wajah yang ditengah mulai hidung, pipi, mulut sampai dagu tertutup oleh kain hijau yang kedua ujung talinya masing-masing menggantung di kedua telinga mereka.


Tangan mereka yang terbungkus dengan benda putih mulai meraba-raba beberapa anggota badanku, seperti mulut, tangan, dada, dan punggung. Sesekali mereka mengamati kulit lenganku yang memang nampak samar menghitam, dan bibirku yang semula ranum nan mungil telah mengkerut jontor. Lalu, beralih ke bagian dada dan punggungku, telapak dan jari tangan mereka mengelus-elus kedua tubuhku ini. Bahkan ada yang memegang leher belakang dan leher depanku, seraya menekan-nekan tulang leher dan tulang belikat. Sekali lagi, aku tak paham, mengapa mereka lakukan hal itu padaku, padahal mereka tahu aku sudah tak mempan lagi untuk diajak bermain ataupun bercanda tawa karena tergoda akan perlakuan mereka seperti itu.



Hampir satu jam, kurasa mereka menyudahi aktifitas mengotak-atik tubuhku. Mungkin mereka bosan, karena tak ada respon sama sekali yang bisa kuberikan. Yah, karena aku memang sudah tidak bisa berteriak-teriak, seperti saat pertama kali ku menghirup udara kehidupan luar, seperti saat ku mulai bisa menggerak-gerakkan tangan dan kakiku, disaat ibu menimang-nimang diriku di pangkuannya. Aku tak tahu mengapa diriku tak seperti dulu, tertawa keras disaat tergelitik, menangis di saat kelaparan.



Setelah menulis sesuatu di map file kertas yang dibawa, mereka pun menuju pintu keluar. Sebelum keluar, tak lupa mereka menyelimutiku dengan kain putih polos. Tapi, mengapa mereka memasang kainnya mulai atas kepala sampai ke kaki. Tak seperti ibuku, yang biasanya memberiku selimut hingga sebatas leher saja, belum lagi selimut yang kupakai bergambar spangebob, belum lagi sebelum ku terlelap ibu mendendangkan lagu ninabobo. Tapi, orang-orang tadi, tak satu pun menyanyikan lagu untukku. Malah meninggalkanku sendiri di ruang putih tak berpenghuni ini.



Tapi, sebentar, sepertinya ada yang berbeda dari kondisiku barusan. Mengapa bibir dan lenganku tak semolek dulu? saat ibu bersusah payah mengeluarkanku, seluruh kulitku mulus tak ada bintik-bintik. Tidak seperti ini. Tunggu, sepertinya aku ingat, mengapa diriku seperti ini? Hm, aku tahu, terakhir kali aku bersama ayah di dalam rumah, dan saat itulah kulihat wajah ayah begitu menakutkan, karena aku terus merengek, saat ibu pergi keluar.

Dan tiba-tiba kejadian itu perlahan mengajakku kembali, memutar tiap kepingan-kepingan hari terakhirku.

# # #



Desember 2008



“Ibu gak setuju Ris,”

“Tapi bu, Risma sangat mencintai mas Salim, jadi Risma mohon, restui hubungan kami, karena kami berdua ingin menikah,” seorang gadis berusia 27 tahun tengah merajuk wanita tua dihadapannya itu.

“Menikah katamu Ris? Apa ibu gak salah dengar?” perempuan 50 tahun itu menatap tak percaya. Risma hanya merunduk.

“Oalaah Ris, opo awakmu wis lali nduk, awakmu sik nduwe suami, ileng ”

“Sudah lima tahun mas Rama gak pulang, bahkan sampai sekarang gak ada kabar sama sekali dari dia, dia sudah ninggalin Risma bu,”

“Ibu ngerti Ris, tapi selama kamu belum dicerai, kamu gak boleh menikah lagi nduk, karena kamu masih istri Rama, apa kamu gak mikir nasibnya Galih, anaknya Rama Ris, apa dia mau punya ayah baru” suara ibu Mila tak henti menasihati putrinya. Sedangkan Risma menunjukkan wajah bingung.

“Lagian, ibu juga gak setuju kalau kamu sampai menikah dengan Salim, dia tuh orangnya keras, denger-denger dia suka main tangan loh nduk, opo kowe ndak takut?”

“Itu gak bener bu, mas Salim emang orangnya keras, tapi yang Risma kenal dia gak pernah kasar sama Risma, ayolah bu, restui kami” Risma tetap keukeh membujuk ibunya.

Kepala ibu Mila menggeleng. Ia kukuh tidak akan membiarkan anaknya menikah lagi, apalagi dengan Salim, yang statusnya sama dengan Risma, masih memiliki istri dan dua anak.

“Sudahlah Ris, pokoknya ibu gak setuju kamu nikah lagi, terus sama si Salim, mendingan kamu gak usah berhubungan lagi sama dia, inget Ris, kamu dan Salim ndak boleh menikah, soale kalian belum bercerai dari pasangannya masing-masing,”

“Jadi kalau Risma sudah cerai dengan mas Rama, boleh Risma nikah sama mas Salim,”

“Tetap gak boleh Ris, karena Salim itu orangnya gak sabaran nduk,”

“Tapi bu…”

“Wis cukup nduk, ibu wis nuturi awakmu, manut ora sak karepe kowe, awakmu wis gedhe”



Dengan raut kecewa, ibu Mila melangkah menuju kamarnya, ia sudah lelah berulang kali memberi petuah nasihat kepada Risma, yang ngotot ingin menikah dengan Salim, pemuda yang masih beristri itu jatuh cinta dengan putri bungsunya. Padahal, mereka seharusnya sadar, bahwa hubungan yang mereka jalani itu dilarang. Dimana pun, siapa pun, dengan alasan apapun, bagi mereka bersatatus punya istri atau suami, dan untuk menikah lagi, jelas harus berpisah dulu dengan pasangannya, sesuai dengan prosedur hukum pernikahan.



Dengan alasan saling mencintai. Akhirnya Salim dan Risma memutuskan menikah. Herannya, mereka melakukannya tanpa persetujuan dari kedua belah pihak keluarga, artinya mereka nikah siri secara diam-diam. Alias kawin lari. Karena memilih keputusan yang penuh tentangan dari masing-masing keluarga. Mereka pun memilih tinggal dengan sewa kos di tempat lain.



# # #



Awalnya aku…



Kedua orang tuaku sama-sama menyibukkan diri dengan bekerja, agar bisa bertahan hidup. Ayahku Salim berprofesi sebagai tukang sopir angkot, sedangkan ibuku kerja serabutan di pabrik industri pangan. Oh ya, aku lupa usia pernikahan mereka sudah menginjak empat bulan, dan bulan ketiga kemarin, sebuah kabar bahagia dirasakan oleh ayah dan ibuku. Tatkala, suatu hari ibu terjaga dari malam panjangnya, berlari menuju ke kamar mandi sembari tangan kanannya menutup mulut, dan tangan kirinya memegang perut.



Weekkk. Cairan kotor keluar dari rahang tenggorokannya. Ayahku sontak terbangun, dan menyusul ibu ke belakang, melihat istrinya yang menekan-nekan keningnya, ayah seketika memijat-mijat leher ibu.



“Kamu masuk angin Ris?” tanya ayahku.

Ibuku menggeleng. Dengan senyum, ibu meraih tangan kanan ayah, lalu diletakkan ke perutnya. Pandangan binar ayah berpindah menatap ibu.

“Mas, anak kita,” ungkap ibu lirih, bibirnya mengembang gumirah.

“Selamat sayang, semoga anak kita laki-laki,” sahutnya.

“Kalau perempuan, gimana mas?”

“Akan kubunuh saja dia,”sorot matanya menajam.

“Mas,” Risma mencubit pinggul suaminya dengan manja. Ia anggap suaminya bergurau.

“Aku cuman guyon sayang, tapi aku ngarep anak ku engko lanang,”

“Insyaallah-lah mas, perempuan atau laki-laki kan sama saja,” jawab ibuku, langsung menghambur ke pelukannya ayah.



Keduanya nampak senang, akan mendapat momongan buah cinta mereka, akan segera melengkapi hidup mereka. Tentu mereka merasa senang. Meski, mereka sadar, anak itu adalah bukanlah anak pertama yang mereka punya dan bakal dibesarkan. Masih ada Galih anaknya Risma yang kini diasuh oleh ibunya di rumahnya dulu, sedangkan kedua jagoan Salim dibawa oleh istrinya, yang merantau ke luar pulau.



Namun aku tak peduli, saat itu, saat pertama kali aku telah bersemedi di dalam ovum milik ibu, muncul kerisauan dalam diriku, walau pun aku masih berbentuk embrio mirip kecebong yang baru saja berlomba-lomba dengan sekawanan ribuan sperma yang ingin menempati indung telur, jadi siapa yang bakal masuk duluan, yang lainnya pun akan ditolak, alias tereliminasi. Tetap saja, aku yang terpiliih dirundung cemas, bakal jadi apa aku ini, satu diantara dua pilihan yang akan menentukan jalan nafas hidupku, perempuankah aku? atau laki-lakikah aku? Atau menjadi dua-duanyakah aku ini? Itu masih misteri. Setelah mendengar perkataan ayah barusan, ia menginginkan anak laki-laki. Dan untuk mengetahui jenis kelamin janin itu harus menunggu lima bulan lagi, saat itulah aku akan tahu berwujud apakah aku kelak…



# # #



Agustus 2009


Anggota tubuhku telah sempurna, ruhku pun menyatu dalam jiwa. Seakan ada yang berbisik, dan memerintahkan aku untuk menggerak-gerakkan kaki dan tanganku. Aku pun berusaha merenggangkan persendian otot-otot tubuhku, untuk bersiap-siap keluar dari pertapaan Sembilan bulan ini, dalam kondisi melungker. Rasanya aku ingin menegakkan tubuhku. Dibantu dengan cairan pelicin yang melumuri badanku, sekuat tenaga ibu ngedden mendorongku, memaksaku kuat keluar dari rahimnya, hingga…



“Oweekk….” lengkingan suaraku meruak.



Samar-samar setitik cahaya menerpaku. Ku intip perlahan-lahan segerombolan bulatan kecil yang berkerjap, ku latih penglihatanku yang agak seliweran mencoba membuka untuk mengetahui sumber benda itu, yang semakin lama semakin membesar. Dan…



“Selamat nyonya, bayi anda perempuan,”

Kurasakan ciuman lembut di pipiku. Ibu mendekapku terharu saat melihatku normal.

“Pak Salim, silahkan masuk, selamat ya pak, anda mempunyai putri yang cantik dan sehat,” dokter mengajak ayahku ke ruang persalinan.

“Mas, adzanin dia,” ibu menyodorkan tubuh kecilku yang masih lemas. Hm, rasanya aku tak sabar mendengarkan suara ayah berkumandang kalimat takbir dan thoyyibah. Ayah masih menatapku kaget. Ia hanya membisu. Ada apa dengan ayah? Kenapa ia tak langsung mencium atau merangkulku seperti yang dilakukan ibu.

“Mas,” ayah terperanjat.



Setengah gemetar ia pun membopongku. Lalu mendekatkan wajahnya ke telingaku. Dan...

“Allahu akbar, Allahu akbar…” seketika telingaku menderu-deru, menerima gelombang desauan kalam-kalam Tuhan, yang berjalan menyatu, menjalari setiap ragaku. Suara ayah yang parau, membuatku tenang. Tapi, masih saja, aku digeluti pertanyaan. Paska ayah mengadzanin aku, wajahnya tak sesumringah ibuku. Ku rasakan sikapnya dingin, tak satu pun kecupan ku peroleh darinya. Ia malah seloyoran keluar membiarkanku berdua dengan ibu di atas bangsal. Tak sepatah kata terucap dari bibirnya, kenapa dengan ayahku?



“Loh suami ibu mau ke mana?” tanya suster sambil memberiku handuk putih.

“Mungkin dia ke bagian administrasi sus,” jawab ibu.



Kayaknya ia berbohong. Aku dapat mengetahui hal itu, dari tatapan sendu ibu yang tak hentinya mengekoriku sedari ayah masuk ke dalam ruangan. Gurat risau nampak menggelayuti wajahnya. Meski aku tak tahu pasti, apa yang sedang ibu pikirkan saat itu? sayangnya aku tak bisa menanyainya. Lidahku masih kelu. Kedua mataku masih melembayu sayu. Untuk bergerak saja, seluruh tulang ditubuhku masih belum kokoh. Mungkin saat ini, aku tak bisa berbuat dan berkata apa-apa, tapi suatu saat nanti, aku pasti menanyakan satu hal, tentang mengapa ayah tak mengecup keningku saat aku lahir ke dunia…



# # #



Mei 2010


Umurku 10 bulan…

“Mas hentikan!”

Ibu berhambur mendekatiku, ia berusaha melepas tali yang mengikat tubuhku.

“Biarkan saja dia Ris, dari tadi dia gak bisa diam, bisanya nangis melulu, dikasih susu, malah gak di minum,” Salim menendang botol susu yang tergeletak tak jauh dari sampingku.

“Tapi mas, gak seharusnya Fiya diperlakukan seperti ini, tega sampean ya!” keluh Risma dengan isak tangisnya.

“Aku kesal dia nangis terus, Ris, dia itu rewel sekali, setiap hariii…nyusahin kita terus,”

“Mas itu jahat sama Fiya, dia itu belum ngerti apa-apa, dan gak semestinya dia di siksa seperti ini,” ibu langsung menggendong tubuhku, dilihatnya lengan tanganku memerah.

“Apa kamu bilang Ris, di siksa? Kamu kira aku menyiksa anakku sendiri, aku hanya memberi dia pelajaran, hukuman atas rengekannya yang bikin aku pusing,” Salim memegang kedua sisi kepalanya.

“Cukup mas, kita harus cepat membawa Fiya ke rumah sakit,” ibu memeriksa dahiku, suhu panas merambati sekujur badanku. Dan kedua mataku telah bah dengan cairan bening, pelupuknya pun membengkak.

“Ngapain di bawa ke rumah sakit, buang-buang uang saja, mendingan kamu tidurin dia di kamar, suruh dia berhenti nangis, bisa budek nanti telingaku,” oceh Salim, tak menggubris. Tanpa peduli dengan ibu dan aku, ayah melenggang pergi.



Sedangkan ibu menimangiku ke dadanya, dan kurebahkan kepalaku ke pundaknya. Dengan cucuran air mata, Ibu mengambil selendang panjang berbahan jarik, untuk dipasangkan ke pantatku, lalu ia lingkarkan ke tubuhnya bersilangan, agar bisa menahan tubuhku, ia mengeratkan ke belakang punggungnya yang bertumpu pada sisa selendang.



“Tatiitt……” ucapku yang belum fasih berkata ‘sakit’.

“Astaghfirullah, tenang ya sayang….kita ke dokter ya sekarang,” ibu melangkah cepat, menaiki becak, ia mendekap tubuhku, yang hampir sekarat karena perbuatan ayah.



Sungguh, aku kira ayah akan menghiburku, saat aku lantang menjerit, karena kain alas bokongku telah basah dengan air seni. Dan pada saat itu, ibu keluar sejenak membeli popok pengganti. Dan ayah yang dimintai ibu menjagaku, tak tahan mendengar mulutku merongrong tangis. Kala itulah, ayah membentakku, menyuruhku tuk diam. Sehingga, aku ketakutan, membuat bendungan air mataku deras berjatuhan. Dan semakin ku kencangkan isakku, karena aku tak suka ayah bersikap begitu. Sehingga, ayah berjalan mencari benda yang bisa membuatku anteng. Ayah memberiku botol susu, dan memasukkan dotnya ke kedua ujung bibirku dengan paksa, aku pun berontak dengan melemparnya jauh.

Ayah pun semakin geram dengan tingkahku, ia pun kembali memungut sesuatu dari balik laci kayu. Yah, dia memegang seutas tali panjang, dan aku yang baru bisa belajar duduk. Seketika kedua tanganku diikat di atas paha, begitu juga kakiku yang ikutan meronta-ronta turut terkebat. Sampai akhirnya, ibu datang dan menyelamatkanku. Aku tahu ayah pasti gerah, tiap kali aku sulit dibujuk tuk berhenti merengek. Dan tuk mencari solusi ini, ayah tak segan-segan mengikatku, mencubitku, bahkan memukul pinggulku. Kadang saat ibu memergoki perlakuan ayah, ibu pun juga kena sasaran tendangan luapan bringas ayah. Tak ayal, aku kerap menonton ibu di aniaya, di waktu berusaha melindungiku. Ah, sebegitu nakalkah aku? Padahal waktu itu, sebenarnya aku hanya memberi isyarat ke ayah, bahwa aku tak sanggup duduk dengan kondisi kain basah di pantatku.

# # #



Januari 2011


Aku sedikit senang, akhirnya ayah tak lagi memperlakukan aku seperti 10 bulan lalu. Ayah sekarang berubah, dia sering memanjakan aku. Terlebih, saat sepulang kerja ia pernah membelikan aku boneka Bernard bear kecil. Tapi, ayah begini bukan tanpa sebab, ada asap pasti ada api. Lantaran ibu tak mau mendapatiku di siksa terus oleh ayah, ibuku mengancam akan meninggalkan ayah, jika ayah selalu mengasariku. Saking cintanya yang begitu besar, ayah pun berjanji kepada ibu, tak akan mengulangi hal itu lagi.



Sikap manis ayah pun mulai membuatku nyaman, mulai menyuapiku, memandikanku, mengajakku bersendawa, ayah lakukan dengan baik. Walau sungguhnya perubahan itu belum sepenuhnya membuatnya jera. Ada kalanya aku menangis ayah sesekali memberiku ceplesan tangannya, tanpa sepengatahuan ibu. Namun, itu sudah cukup memancingku untuk berlatih tak merengek lagi. Yang penting ayah tak lagi melilitkan benda yang berutas-utas panjang ke tubuhku. Meski, masih ku rasa bekas perihnya pergelangan tangan dan kakiku saat ini, jika mengingat kejadian itu. Sayangnya waktu itu, aku tak bisa membalas perbuatan ayah, malah aku kian menangis pecah.



# # #



April 2011
“Praanggg………..”

Suara pecahan piring dari dapur.

“Sudah gak pernah masak, bisanya ngomel melulu,” sentak ayah dengan jengkel.

“Mas, uang yang mas kasih, itu belum cukup memenuhi kebutuhan kita, apalagi gaji mas bulan ini sudah aku kasihkan ke bu kos, tadi dia nagih ke sini, jadi aku kasih semuanya,”

“Trus kamu gak megang uang sekarang? Hah! mau makan rumput?”

Risma diam mengalah. Karena ia juga terlalu kesal dengan suaminya, kerja seharian sebagai kernet angkot, penghasilannya begitu pas-pasan.

“Sudahlah, aku sekarang lapar, belikan aku nasi goreng sekarang, cepat!” pinta Salim. sembari melemparkan selembar uang kertas sepuluh ribu. Risma pun memungutnya, dan ia pun mematuhi titah sang suami, menuju pintu keluar.



Suara kacau mereka begitu membahana, gendang telingaku begitu kuat mendengar keributan mereka. Gara-gara kaget mendengar suara piring yang dijatuhkan ayah, perihal ibu tak memasak pada hari itu. Spontan, ayah yang baru pulang kerja malam hari, lepas kendali, mengatai ibuku tak becus mengurus suami. Ibu yang sedang menemaniku bercanda, dimintai ayah keluar membeli nasi goreng. Dan kini, tinggal ayah dan aku yang sedang menikmati botol susu yang berisi air putih bercampur gula. Sekitar dua bulan, ibu sudah jarang memberiku susu.



Ayah tengah rebahan di atas kursi dipan, kedua matanya terpejam. Ia tak memperhatikan aku sama sekali, padahal air botolku hampir habis. Dan sampai tetes terakhir, aku pun mulai resah karena aku masih merasa haus. Sejak beralih air, aku tak pernah kenyang, seperti minum susu. Kulemparkan saja botol susuku ke daun pintu. Dan…



“Fiya…”

Ayah malah menyampingkan tubuhnya . Tubuhku yang masih belum bisa berdiri tegak, merangkak menuju posisi ayah.

“Cu…cu…yah”

Kepalaku terus mendongak. Tak ada respon.

“Yah…cu…cu…”

Gak ada jawaban.

Lalu…

“Hiks…hiks…hiks…” air mataku mulai merebak. Dan perlahan mulutku melebar, dan suara tangisku pun membuncah. Menangis sekencangnya itulah yang kulakukan, agar ayah segera terjaga.

“Udahlah Fiya, gak usah nangis, tunggulah ibumu sebentar,”

Lalu semakin keraslah aku menangis dan menjerit.

“Uwaaaaa….”

Dengan gesit, ayah terperanjat dan menghadapiku.

“Sudah ayah bilang kan, diamlah dulu,” kedua tangannya kuat mencengkeram kedua lenganku.

Kujatuhkan tubuhku terlentang.

Wajah ayah menyeringai di depan wajahku, seraya mengoceh

“Ayah bilang, diam Fiya, nakal sekali kamu!!!” sentaknya. Tapi, tangisku kian menjelma. Upaya ayah menghentikan tangisku, kian membuatku kesakitan, saat rahang giginya menggigit bibirku. Makin kencang, kukeraskan jeritan sakitku, kurasakan tekanan perih itu menjalari mulutku.

“Berhenti menangis Fiya,” kini berbalik pundak dan tanganku yang digigitnya.


Bak serigala yang kehausan darah, ayah semakin membabi buta memperlakukan aku. Aku tahu ayah ingin merayuku tuk berhenti merengek, tapi caranya, begitu menyayati sekujur tubuhku. Biar saja, aku akan tetap menangis, sampai ayah membuatkanku susu. Namun ayah berbalik ke belakang, lalu kembali dengan membawa buntelan kain serbet dan seutas tali. Kain itu ia sumpalkan ke mulutku. Supaya aku bungkam. Tak hanya itu, lagi-lagi ia mengikat tangan dan kakiku yang meronta-ronta. Semakin lengkaplah siksa yang kuterima. Suara tangisku tersumbat, karena rahang mulutku terhalang oleh kain lap yang begitu mengangguku. Hanya air mata yang bisa menggambarkan, betapa sakitnya aku? padahal aku hanya ingin ayah memberiku susu, atau air putih manis, karena aku sangat lapar.


Walau tangan dan kakiku terikat, tetap saja tubuhku masih bisa bergerak-gerak. Ayah yang mengamati gelagatku, mukanya seketika bertambah merah. Tak ayal tangannya memukul perutku. Dan, menyusul dalam hitungan detik saja refleks kaki kanan ayah menendang tubuhku tiga kali dengan kalap. Aku pun hanya menangis, nangis, nangis, menahan pilu kesakitan yang kian merambah dari ujung kaki hingga kepalaku, hingga akhirnya pelan-pelan aku terdiam dengan sendirinya, saat telapak kaki kanan ayah menekan-nekan di atas dadaku. Hingga jantungku tak mampu bertahan, nafasku tersengal-sengal penuh sesak. Perlahan pompa jantungku melemah, degupannya semakin kecil. Dan pada waktu itulah untuk selamanya kedua mataku tertidur.


Entah ayahku sadar atau tidak, akan kondisiku. Ku dengar ia hanya bilang,


“Kapok! Akhirnya kamu capek juga nangis, makanya Fiya jangan bandel, harus nurut sama ayah,” ia menjongkokkan badannya menatapiku. Sembari mengelus keningku. Ia merasa berhasil, karena telah sukses membuatku terpejam pulas. Iya, ia telah berhasil melepas nyawaku untuk terbang ke langit. Terenggut dalam keabadian yang tak kan bisa kembali. Padahal aku masih ingin bersama ayah, untuk menanyakan, apa salahku yah?

###


Keesokan hari…

Sebuah koran harian pagi memasang berita heboh di halaman depan.



Tragis, Bapak Bunuh Anak Kandung
Dipicu ingin anak Putra, bayi 18 bulan disiksa.

Itulah yang dialami Alfiyah Agustina Safitri, sungguh malang nasib bayi perempuan ini harus menemui ajalnya di tangan ayahnya sendiri. Salim Sumandi, sengaja membunuh anaknya lantaran Alfiyah terus menangis.

Beberapa bukti nampak jelas, dengan banyaknya luka memar di sekujur tubuh, menunjukkan sebelum meninggal Alfiyah menerima siksaan. Seperti bekas luka gigitan di bibir, dan tanda-tanda lebam di lengan tangan dan kaki, akibat ikatan kencang yang diperbuat Salim. Kebiadaban Salim bertingkah layaknya binatang, membuat bayi itu tak bernafas lagi sesampai di rumah sakit. Di duga Salim memiliki sikap temperamental, sehingga ia suka memukul anak dan istrinya.

Sedangkan di ruang Forensik RSUD, Risma tak kuasa membendung air matanya yang terus berjatuhan. Ia baru saja menandatangi surat persetujuan otopsi terhadap buah hatinya.



SELESAI
Read More >>

Iklan Inspirasional

Kalo liat iklan Indonesia, gue mungkin bilang itu ga jelas atau gue bilang itu lucu banget sampe gue ngakak. Contohnya itu tuh, iklan XL yang "Goyang Gayung". Tapi iklan ini tuh bikin kesan yang berbeda banget! Iklan Thailand yang satu ini sagat inspirasional. Ini dia, iklan dari Thailand yang menceritakan seorang gadis tuli yang ingin bermain biola. Tetapi dia dihina dan diejek oleh teman-temannya karen tuli, makanya ada suatu gangguan dalam permainan biolanya. Tetapi karena semangatnya, meski ia dihina, biola dari gurunya dihancurin sama preman, ia tetap dapat tampil memukau dalam suatu kontes musik dengan biolanya yang penuh tambal. Check it out guys !



Read More >>

Blog Baru

Oke.
Pertama karena blog lama gue ke blokir, gue baru bisa move on dari blog itu sekarang. Sebagai rasa galau gajelas ini, akhirnya gue buat blog baru gara-gara enpi liat blog temen..

Padahal udah cape-cape urusin itu sawah blog yang sejujurnya jarang gue buka-_-"*curhat lo?*. Sekarang gue mau buat blog ini terkesan lebih terbuka *dikira warung kali kebuka*. Soalnya di blog yang lama rada-rada penting formal gajelas gitu__-. Yahh, gara-gara enpi itu, gue mau buat blog yang ga terlalu jelas apa isinya. tapi bisa  ngeluarin apa yang ada di idung pikiran gue aja. Dan yang tadi itu ga usah dimakan dipikirin.

Finally. Blog baru ini kebuat juga. Semoga kalian semua suka sama blog gue. See what inside this blog.

Read More >>

Translate to your language